Ruang Kelas

Ruangan Yang cukup luas

Ruang Kelas

Ruang Kelas yang nyaman

Gedung Pendidikan

Gedung Pendidikan yang disediakan

Ruang Kelas

Menyediakan sarana untuk istirahat dan minum

Ruang Kelas

Menyediakan tempat untuk peribadahan

Kamis, 17 Oktober 2019

Contoh Gambar Scand Macam-macam Buah

1. Gambar Scand Apel
2. Gambar Scand Belimbing

3. Gambar Scand Jambu

4. Gambar Scand Manggis

5. Gambar Scand Strowbery

6. Gambar scand Mangga
7. Gambar Scand Pepaya

8. Gambar Scand Semangka



Contoh Gambar Scand Macam-macam Binatang

1. Gambar Scand Kura-kura
2. Gambar Scand Gajah

3. Gambar Scand Kelelawar
4. Gambar Scand Kuda
5. Gambar Scand Burung Beo
6. Gambar Scand Burung Hantu

7. Gambar Scand Bebek terbang

8. Gambar Scand Ayam Betina



Senin, 14 Oktober 2019

Prosedur Scanner


PENGOPERASIAN MESIN SCANNER
Pengoperasian mesin scanner sebenarnya sangat mudah sekali untuk dipraktekan.  Disini kita menggunakan scanner Flatbed merk Canon type CanoScanlide 110.
Hal yang harus diperhatikan dalam menjalankan scanner adalah apakah kabel scanner sudah terhubung dengan komputer melalui port USB. Selain itu pastikan software driver untuk scanner sudah terinstall. Jika software scanner sudah berhasil diinstall maka langkah-langkah menjalankan scanner sebagai berikut:
1. Klik start >  control panel pilih device and printer maka akan muncul tampilan sebagai berikut :

2. klik   kanan pada icon  “CanoScanLide 110”  dan pilih Start Scan

3. Maka akan muncul tampilan sebagai berikut :

4. Pada pilihan Profile disana bisa memilih tipe photo atau documents, color format untuk hasilnya mau berwarna, greyscale atau hitam putig, file type untuk type filenya jpg, bmp dll. Pada Preview untuk melihat hasil sebelum di scan sedangkan perintah Scan adalah perintah untuk melakukan Scan
5. Jika menekan preview maka akan tampil sebagai berikut :
6. Jika menekan scan maka akan muncul tampilan proses scanning

7. Setelah proses scanning selesai maka akan muncul tampilan sebagi berikut dan masukkan nama pada kolom “Enter a name”.


8. Setelah memasukkan nama proses scanning akan otomatis tersimpan di document dan proses scanning telah berhasil.

Minggu, 13 Oktober 2019

Handout Scanner


“H A N D O U T”
  S C A N N E R

Ade Sunandar, S.Kom

DEFINISI SCANNER
Scanner adalah alat untuk memindai benda (tulisan, gambar, benda hidup atau mati) ke bentuk format digital. Seiring perkembangan teknologi, scanner pun mengalami perubahan baik dalam bentuk maupun fungsinya.
Teknologi scanner berasal dari teknologi yang diusung oleh mesin Fax dan Telephotography. Pantelegraph (Italia: pantelegrafo; Perancis: pantélégraphe) merupakan bentuk awal dari mesin facsimile (mesin fax) yang “menyalurkan” data melalui kabel telegraf. Diciptakan oleh Giovanni Caselli, dan mulai dipasarkan pada tahun 1860-an. Alat ini menggunakan gelombang elektromagnetik untuk membaca permukaan benda yang dipindai dan kemudian diterjemahkan ke bentuk digital lewat teknik telegraf. Alat awal ini mampu membaca tulisan, tanda tangan dan gambar seluas 150 x 100 mm.
Kemudian pada tahun 1913, Édouard Belin, mengembangkan teknologi ini dengan menyalurkannya melalui kabel telepon yang lebih cepat, dan mampu mengirim data lebih besar dibanding kabel telegraf. Belinograf menggunakan “photo cell” untuk membaca benda, sudah tidak menggunakan gelombang elektromagnetik lagi. Keunggulan “photo cell” adalah mampu membaca dan mengirim data secara terpisah menjadi gelombang RGB (Red Green Blue). Teknologi inilah yang merupakan nenek moyang Scanner modern yang ada sekarang.
Jenis scanner dibagi berdasarkan beberapa kelas besarnya, yaitu:
1. Scanner Drum 
 

Scanner drum menggunakan teknologi photomultiplier tubes (PMT) untuk membaca objek yang ingin dipindai. Scanner drum ini biasanya digunakan untuk menscan gambar berukuran besar, walaupun bisa juga untuk gambar ukuran kecil.
(+)Kelebihan scanner jenis ini merupakan yang terbaik untuk menghasilkan pindaian gambar yang detil, akurat, dan kelebihan paling utama jenis scanner ini adalah hampir tidak mempunyai getaran sama sekali seperti jenis scanner lainnya, sehingga pada proses pindai tidak akan mempengaruhi hasil pindai karena getaran alat. Jenis scanner ini bisa menghasilkan resolusi pindai hingga 24.000 ppi.
(-)Kekurangan jenis scanner ini adalah ukurannya yang besar dan harga yang amat mahal, dan terbatasnya jenis objek yang bisa dipindai.
2. Scanner Flatbed

Jenis scanner ini menggunakan teknologi CCD (Charge Coupled Device) atau CIS (Contact Image Sensor) sebagai “mata” dalam membaca objek yang dipindai. Scanner ini paling banyak ditemukan dan digunakan, karena teknologi nya bisa dibilang cukup murah dan sudah umum digunakan.
(+)Kelebihan scanner ini adalah karena teknologi CCD dan CIS hanya membutuhkan daya yang amat rendah dalam pengoperasiannya, sehingga amat sering digunakan dengan komputer dengan mengambil listrik dan menyalurkan data dari colokan USB komputer. Hasil scan jenis scanner ini terbilang cukup bagus untuk kebutuhan scan gambar dan foto atau dokumen.
(-)Kekurangan jenis scanner ini adalah keterbatasan scan hanya pada 1 sisi objek. Tidak efektif apabila digunakan dalam memindai dokumen atau gambar dalam jumlah yang banyak. Adapun pengembangan jenis scanner ini ke pengkhususan kebutuhan pindai, seperti Scanner Buku, Scanner Ukuran Besar A3.

3. Scanner Film
Walaupun menggunakan teknologi mata scanner yang sama dengan scanner jenis flatbed, yaitu CCD (Charge Coupled Device) akan tetapi perbedaannya adalah scanner ini memindai dan
mengkonversi data dari film negatif atau film positif (slide) dengan baik.
(+)Kelebihan scanner ini adalah mampu menghasilkan hasil pindai yang amat baik dan berukuran besar karena dipindai dari objek “sumber”, film negatif.
(-)Kekurangan scanner ini adalah harga yang cukup mahal dan hanya untuk memindai objek berupa film saja.
4. Scanner Roller
Perbedaan jenis scanner ini yang paling mendasar adalah caranya “menarik” dokumen. Kalau scanner jenis flatbed menggerakkan “mata” scanner, sedangkan jenis Scanner Roller ini “menarik” dokumen untuk dilewati diatas mata scanner. Proses ini menghasilkan penarikan dokumen yang cepat, sehingga efisien dalam memindai dokumen berjumlah banyak.
Scanner jenis ini dibagi dalam 2 kelompok lagi, yaitu ADF (Automatic Document Feeder) dan Sheet Feed, sebagai berikut:
a. Scanner ADF (Automatic Document Feeder)
 
Scanner ADF ini adalah scanner jenis baru yang dikembangkan khusus untuk pemindaian dokumen dalam jumlah yang banyak. Scanner ini memiliki “tempat” untuk meletakkan dokumen yang ingin dipindai yang kemudian akan “ditarik” secara otomatis untuk dipindai, tidak seperti scanner jenis Flatbed yang mengharuskan meletakkan satu per-satu dokumen yang ingin dipindai.
(+)Kelebihan scanner jenis ini adalah efisiensi dalam pemindaian dokumen dalam jumlah banyak, yang biasa amat dibutuhkan dalam perusahaan modern. Dan bahkan karena adanya tempat untuk dokumen maka menghasilkan posisi pindai yang tepat di setiap dokumennya, sehingga sekarang banyak muncul kemudahan yang bisa ditawarkan dalam scanner jenis ini, seperti contohnya: Scanner Periksa Nilai LJK dan Scanner Faktur Pajak.
(-)Kekurangan scanner jenis ini adalah harga yang cukup mahal dan mempunyai bagian scanner yang harus diganti setelah melakukan pemindaian dalam jumlah tertentu, yaitu: PaperPad dan Roller nya, walaupun begitu harga spare-part nya terjangkau dan mudah diganti.

b. Scanner Sheet Feed
 Scanner Roller jenis Sheet Feed mirip dengan cara kerja Scanner ADF, akan tetapi tidak mempunyai “tempat” untuk meletakkan kertas/dokumen, dimana dalam proses pindai mengharuskan kita memasukkan kertas satu per-satu. Scanner jenis ini lebih dikenal
dengan nama Scanner Mobile / Scanner Notebook / Scanner Portable.
(+)Kelebihan scanner ini karena bentuknya yang kecil dan kebutuhan daya listrik yang kecil, hingga mudah dibawa kemana-mana dan biasanya digunakan dengan laptop/notebook. Proses pengiriman data dan daya listrik cukup menggunakan USB-port komputer atau laptop anda. Mobilitas yang tinggi dan tidak adanya ketergantungan dari stabilitas tangan kita.
(-)Kekurangan jenis scanner ini adalah terbatasnya ukuran dokumen yang dipindai, juga mempunyai spare-part yang harus diganti setelah penggunaan tertentu.

5. Scanner Tangan
a. scanner tangan

cara pindai scanner jenis ini adalah menggerakannya dengan tangan secara manual pada suatu objek/dokumen.
(+)Kelebihan scanner jenis ini adalah mobilitas yang tinggi menawarkan kemudahan dalam proses memindai suatu objek pada permukaan mana pun. Dan harga yang cukup murah.
(-)Kekurangan scanner jenis ini adalah ketergantungannya dalam stabilitas tangan kita dalam melakukan pemindaian, terlalu cepat, miring, dan permukaan pindai yang tidak rata dapat menghasilkan gambar yang terdistorsi sampai tidak terbaca. Sehingga Scanner Sheet Feed biasanya menjadi pilihan penggantinya
b. scanner 3d (3 dimensi)
membantu mengurangi ke-tidak stabilan tangan manusia dengan meletakkan patokan-patokan pada tempat ditaruhnya objek pindai.
(+)Kelebihan scanner jenis ini memberikan kemudahan dalam memindai kode-kode, tulisan atau objek dengan tidak menyentuhnya sama sekali. Biasa digunakan pada objek yang sangat langka atau mudah rusak, sehingga tidak boleh disentuh sama sekali.
(-)Kekurangan jenis scanner ini adalah harganya yang amat mahal dan membutuhkan alat pendukung (komputer) dengan spesifikasi yang tinggi.
Beberapa scanner yang termasuk scanner 3D :
1. Barcode scanner

2. Planetary Scanner / Orbital Scanner
3. CT-Scanner



4. Scanner X-Ray


Selasa, 08 Oktober 2019

Handout Storyboard


“HAND OUT”
MULTIMEDIA INTERAKTIF
Storyboard Multimedia Interaktif
Storyboard merupakan sebuah dokumen yang penting dalam produksi multimedia interaktif. Storyboard memuat instruksi untuk pemrograman, script audio, dan deskripsi detail element-elemen visual seperti teks, video, gambar dan animasi. Sebelum membuat Storyboard, disarankan untuk membuat cakupan storyboard terlebih dahulu dalam bentuk rincian naskah yang kemudian akan dituangkan detail grafik dan visual untuk mempertegas dan memperjelas tema. Untuk mempermudah membuat proyek, maka harus dibuat sebuah rencana kasar sebagai dasar pelaksanaan. Outline dijabarkan dengan membuat  ointpoint pekerjaan yang berfungsi membantu untuk mengidentifikasi material apa saja yang harus dibuat, didapatkan, atau disusun.
Terdapat beberapa ketentuan umum dalam pembuatan storyboard multimedia interaktif:
a.       Bentuk-bentuk gambar yang disiapkan disertai dengan penjelasanpenjelasan atau narasi.
b.      Penulisan storyboard ini sebaiknya diisi unsur visual terlebih dahulu.
c.       Narasi biasanya disusun kemudian untuk melengkapi hal-hal yang sulit diungkapkan dalam bentuk visual.
d.      Bahasa yang digunakan adalah bahasa lisan bukan bahasa tulisan (terutama yang harus dibacakan oleh narrator).
e.      Struktur kalimat sederhana, hindari kalimat-kalimat yang panjang dan berbelit.
f.        Simbol dalam bentuk yang sederhana, jelas maknanya serta sudah diketahui oleh siswa.
g.       Gambar dalam bentuk yang menarik, warna kontras (kecuali untuk background) komposisi yang tepat dan sederhana, mudah dibaca dan dipahami.

Terdapat beberapa format yang biasa digunakan dalam membuat storyboard multimedia interaktif, yaitu format kartu, double coloum dan landscape.
a. Kartu
Visual berisi gambar berbentuk foto atau grafis.









b. Double Coloum












Penggunaan storyboard jelas akan mempermudah pelaksanaan dalam proses produksi nantinya. Format apapun yang dipilih untuk storyboard, informasi berikut harus dicantumkan:
1) Sketsa atau gambaran layar, halaman atau frame.
2) Warna, penempatan dan ukuran grafik, jika perlu.
3) Teks asli, jika ditampilkan pada halaman atau layar.
4) Warna, ukuran dan tipe font jika ada teks.
5) Narasi jika ada.
6) Animasi jika ada.
7) Video, jika ada.
8) Audio, jika ada.
9) Interaksi dengan pengguna, jika ada.
10) Hal-hal yang perlu diketahui oleh staf produksi.